بسم الله الرحمن الرحيمSalam
[200]
Kemudian apabila kamu telah selesai mengerjakan amalan ibadat Haji kamu, maka hendaklah kamu menyebut-nyebut dan mengingati Allah (dengan membesarkanNya) sebagaimana kamu dahulu menyebut-nyebut (memuji-muji) datuk nenek kamu, bahkan dengan sebutan yang lebih lagi. Dalam pada itu, ada di antara manusia yang (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami! Berilah kami kebaikan) di dunia". (orang-orang ini diberikan kebaikan di dunia) dan tidak ada baginya sedikitpun kebaikan di akhirat. [201]
Dan di antara mereka pula ada yang (berdoa dengan) berkata: "Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari azab neraka". [202]
Mereka itulah yang akan mendapat bahagian yang baik dari apa yang telah mereka usahakan; dan Allah amat cepat hitunganNya. Diceritakan akan ulama' letaknya beza pahala dunia dan pahala akhirat. Adapun andai sama-sama kita buat kebaikan dan sama-sama manusia menghargainya, makanya penghargaan dari manusia itu adalah pahala dunia.
Tetapi, apalah guna pahala dunia, andai tiada pahala akhirat. Bahkan, pahala akhirat itu jauh lebih mulia dan lebih bernilai daripada pahala dunia itu sendiri. Moga Allah swt melimpahkan sebanyak mungkin pahala akhirat kepada kita semua. Moga-moga alamat-alamat, "hint-hint" pahala dunia yang diberikan tidak melekakan kita untuk terus melaksanakan kebaikan di dalam kehidupan yang serba singkat ini.
Adapun, bercakap puji-puji ini, sedarlah akan
puji itu menurut alim ulama' ada empat jenis.
a) Puji Allah swt kepada Allah swt sendiri - Allah swt memuji diriNya, justeru memberikan pengajaran kepada kita untuk terus sedar akan kebesaranNya yang Maha Besar semata.
b) Puji Allah swt kepada makhluknya - Allah swt memuji baginda ar-Rasul saw, dan para anbiya' dan para orang beriman, justeru memberikan pengajaran kepada kita untuk terus mendambakan agar termasuk dalam orang-orang yang disayangi oleh Allah swt.
c) Puji makhluk kepada Allah swt - kita selaku makhluk yang hina memujiNya semata lantaran mendambakan kasih sayangNya semata.
d) Puji makhluk kepada makhluk - kita selaku makhluk menghargai makhluk yang lain yang telah membantu kita. Tetapi, pesan guru saya, puji itu jangan sampai menyebabkan talian dengan Allah swt terputus. Maka, wajib bagi kita mengembalikannya pada Allah swt!
Bukankah bentuk pujian yang lain tiga itu hubungnya dengan Allah swt? Maka, celakalah mereka yang tidak ingat Allah swt dalam memuji manusia. Allahu Allah, astaghfirullah.
Kerna itu wujudlah satu pantun :-
Adapun rambutan tak sama durian,
Tak enak dijamah dengan melulu,
Adapun syukran akhir-akhirkan,
Zikir alhamdulillah mari dahulu.
Alhamdulillah~ (=